Saat ini nge-trend acara mencantumkan dress-code.. Jadilah peserta memenuhi kode berpakaian agar masuk dalam lingkungan tersebut.
Tapi bagaimana dengan dress code saat kita menghadapkan wajah kita pada TUHAN?
Perhatikan baju kita dibalik sarung atau mukena.. *ngintip ke dalam mukena*baju belel seadanya*
Inilah dia satu bentuk 'kepantasan' yang sering sekali kita lalaikan.
Dengan alibi,"itu hanya baju 'daleman' yg akan ditutupi pakaian sholat."
Apa sih ukuran kepantasan diri sendiri?
Jika di rumah baju belel... Mau arisan baju warna warni sesuai dress code.
Mau shalat Ied pakai mukena yang bagus, shalat di rumah dengan alasan "adem" pake mukena belel? Aduuuh, bagaimana ukuran kepantasan dress code diri kita?
Pernah saya ditanya penata rambut langganan saya, "Bu, kenapa tiap hari Selasa dan Jumat ke salon nya sih?"
Saya sampaikan bahwa di hari tersebut saya khususkan untuk BERBAGI .. Yang merupakan ibadah bagi saya, saya pun ingin saat saya mendampingi anak-anak kanker atau cacat ganda tersebut saya terlihat bersih dan indah, karena sungguh saya menghargai kesempatan istimewa untuk BERBAGI bersama mereka.
Maka sungguh tidak pantas jika saat berkomunikasi pada RABB yang memberikan kesempatan itu pada saya, saya tidak lebih bersih dan indah.
Tapi mari kembalikan saja ke hati nurani. Ikrar awal kita "aku hadapkan wajahku pada NYA".
Jadi seperti apa pakaian khusus yang pantas pula untukNYA?
Coba kita maknai surah Al-A'roof 26 :
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian utk menutupi auratmu & pakaian indah untuk perhiasan & pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yg demikian itu adalah sebagian dr tanda2 kekuasaan Allah..."
Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya Allah Maha Baik, DIA mencintai KEBAIKAN, DIA Maha Bersih, DIA mencintai KEBERSIHAN, DIA Maha Mulya, DIA mencintai KEMULYAAN" (HR At-Tirmidzi)
Jadi seperti apa dress code yang pantas pula untukNYA?
Wallahua'lam bishshowab..
Takayama Japan, 7 April 2012
Ina Madjidhan
:)
BalasHapus