Jumat, 10 Februari 2012

#BERBAGI cerita Si Faris Yg Tak Lagi Meringis. 10th Osteosarcoma yg sudah diamputasi.

Kamis lalu sy berkesempatan mengenal lebih dekat Faris 10th, osteosarcoma (kanker tulang) yg baru saja diamputasi kaki kirinya. Sy kagum akan KEBERANIAN, KEIKHLASANNYA menjalani hidup.
Sy mencoba membayangkan jk sy yg hrs mengambil keputusan apakah mau diamputasi/tidak.. Hmm.. Membayangkan saja sy sudah mau menangis. Kok bisa ya anak usia 10th dg tegas mengatakan YA saat mau diamputasi?

Mentor sy, Kak Erwin (koordinator lapangan YPKAI-sy menyebutnya Jendral Lapangan), dulu ia mengajarkan pd sy bahwa anak2 belum mengenal konsep mati, jg bgmna kehidupan yg sesungguhnya.Kehidupan adlh mama, papa, saudara & teman2 bermain. Sehingga jk mrk dlm keadaan sakit atau sudah mendekati kepulangan pd RABB, yg mereka khawatirkan bukanlah 'APA YG AKAN TERJD PD KU?' tetapi 'APA YG AKAN TERJD PD MAMA, PAPA, ADIK ATAU KAKAK JK AKU TDK BISA MENEMANI MRK?'..

Sy bertanya pd Faris: 'Apa yg bikin Faris mau aja diamputasi?'
Faris menatap sy sambil tersenyum: 'Udah gak tahan sakitnya,kak.. Udahlah di potong aja. Skrg cuma senat-senut. *tuuuiiing-mendadak ingat grup abg* Palingan Faris sering lupa aja klu disebelah kiri udah gak ada kakinya, abisnya masih terasa gatal. Hahahaha..' *Ya ALLAH dia tertawa sementara sy udah hampir nangis.*

Faris bukan mencari 'hidup'.
Krn 'hidup' itu pemberian Yg Maha Hidup.
Faris hanya tdk ingin kesakitan, tdk ingin melihat mama nya bersedih.
Sy menatap mama Faris, tdk ada kesedihan kini, ia ikhlas. Ia lebih baik melihat Faris kehilangan 1 kaki namun bs tersenyum dr pd melihat Faris merintih kesakitan.

Sy semakin merasa malu, sakit sedikit aja sy sudah mengaduh2 seolah hanya sy sendiri yg kesakitan di dunia ini. Terima kasih kpd semua anak2 kanker teman2ku,kalian adlh guru kehidupan utk ku, kpd org tua yg cintanya sebesar dunia pd anaknya mengingatkan sy utk berbakti pd ke2 ortu sy, kpd pegiat2 sosial yg jd mentor ku, dan kpd kawan2 ku yg mendukung pd tiap aksi sosial #gerakanBERBAGI. Ini adlh cerita kita bersama.

Sabtu 11 Feb 2012
Ina Madjidhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar