"Apakah kamu seorang pencinta sejati atau pencinta palsu??"
Menurutku ini adalah pertanyaan sulit jika kita menjawabnya dengan jujur.
Pernah seorang teman menyatakan padaku:
"Dalam berumah tangga, kita banyak kali lupa bahwa doa, ikhtiar yang kita lakukan adalah untuk pasangan dan anak-anak kita lillahita'alla. Saat kita mengungkapkan emosi kemarahan, sering kali melebihi dari saat kita marah pada orang lain. Begitu pula dalam mencintai mereka."
Percakapan pendek tersebut sangat menyentak hatiku, dan membuatku menoleh kebelakang mengingat-ingat saat ungkapan emosi cinta dan benci berhamburan bergejolak dari diri.
Apakah kamu seorang pencinta sejati atau pencinta palsu??
Simak pesan Umar bin Khattab ra. ini :
"Hanya ada satu dari dua perasaan yang mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat pasangan hidupnya wafat, merasa bebas dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung."
Sekarang bertanyalah pada diri sendiri:
"Jika pasangan hidup ku wafat sekarang, apakah aku merasa bebas dari sebuah beban atau akan merasa kehilangan tempat bergantung?"
Kalau merasa kehilangan, maka di langit hati akan ada mendung pekat yang mungkin menurunkan hujan air mata yang amat deras.
Jika tidak, mungkin senyum merekah sambil berharap kepergiannya akan memberi kesempatan baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Jadi, yang manakah jawaban anda?
- Posted using BlogPress from my iPad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar