Saya Tasya, 25thn. Saat ini adik saya, Tissa (17thn) sudah 4 bulan dirawat di Ruang ICU RSK Dharmais, Jakarta, krn mengidap GBS (Gullain Barre Syndrome).
Gerakan #BERBAGI Donor Darah Siaga Aferesis yang diperkenalkan oleh teman dan karyawan di RSK Dharmais bagi saya adalah penyelamat hidup adik saya, an angel in disguise.
Saya gak pernah tau kalo ada komunitas yang bersedia dengan ikhlas membantu mendonorkan aferesis, atau dlm bahasa awamnya: trombosit.
Pendonor aferesis berbeda dengan pendonor darah biasa. Anda harus melewati dan lolos screening darah lengkap, sblm akhirnya dinyatakan aman dan layak utk menjalani transfusi aferesis.
Waktu adik saya dinyatakan kritis dan membutuhkan donor aferesis, kakak saya dan suaminya yg bersedia mengikuti proses screeningnya. Karna berat badan saya tdk mencapai 60kg, saya jelas2 dinyatakan tdk layak bahkan cuma utk menjalani proses screening. Proses screening aferesis ternyata tidak sebentar, sekitar 6-8 jam. Saya dan keluarga sbnrnya sdh deg2an minta ampun. Gimana nggak.. Kondisi adik saya harus sesegera mungkin di transfusi trombosit. Adik saya sdh mengeluh kesakitan, pusing, serba ga enak badan pokoknya. Tapi, mau dikata apa, prosesnya memang harus selama itu. Petugas di bank darah bilang, seandainya saya punya calon pendonor yg seblmnya sdh lolos screening, adik saya bisa ditolong lbh cepat. Tp saat itu, kami tdk pny pilihan. Kakak saya dan suaminya menjalani proses screening, 8 jam kemudian hasilnya keluar dan mereka dinyatakan lolos screening, tp krn butuhnya hny 1 org, suami kakak saya yg mendonor terlebih dahulu.
Adik saya tertolong oleh donor aferesis kakak ipar saya.
Tidak terlalu lama, adik saya mengalami krisis trombosit lagi. Setelah saya panik mengirim broadcast message via bbm mencari2 volunteer utk donor, untungnya, kakak saya sdh melalui proses screening dinyatakan cukup sehat utk menjadi pendonor, pagi itu juga kakak saya melakukan proses transfusi trombosit utk adik saya.
Ketika saya pikir kondisi adik saya sudah membaik dan tdk lagi membutuhkan transfusi trombosit, kemarin sore hasil lab darah adik menunjukan (lagi) penurunan kadar trombosit. Kembali, saya harus mencari pendonor aferesis. Saya pusing, dilema, di satu sisi saya butuh pendonor cepat, di sisi lain saya tdk pny cadangan pendonor yg siap donor (sdh screening).
Saya jd inget, respon terakhir dr broadcast message saya mencari pendonor, ada seorang teman yg memberi saya kontak Mba Ina. Temen saya, Mba Silly, cm bilang "kamu hubungin mba ina aja, krn mba ina pny akses volunteer pendonor yg sblmnya sdh melewati screening, jd Tissa gak perlu nunggu lama2 lagi" kak Erwin, dari Yayasan Pita Kuning yg saya kenal di Dharmais pun merekomendasikan utk menghubungi Mba Ina. Tanpa pikir panjang, dengan pede nya saya menghubungi Mba Ina. Saya jujur blg bhw saya butuh pendonor aferesis utk adik saya.
Allah maha baik, Mba Ina lgsg merespon pesen dr saya. Mba Ina bilang Mba Ina punya banyak kenalan yg sudah bergabung dalam gerakan #BERBAGI screening donor aferesis, jd Mba Ina bs langsung mendatangi volunteer yg bs lgsg mendonor tanpa hrs melewati proses screening (krn sblmnya sudah). Memotong waktu 6-8 jam proses menunggu hasil screening. Mba Ina lgsg menjadwalkan pendonor utk dtg ke RSK Dharmais, lebih melegakan lg, Mba Ina sudah kenal baik dgn petugas2 di Bank Darah RSK Dharmais, saya gak perlu lagi repot2 berkoordinasi.
Mas Gatot namanya. Orang yg ga pernah kenal dengan saya, keluarga saya, apalagi Tissa. Datang dengan tulus ikhlas, menyumbangkan trombositnya utk adik saya. An angel in disguise. Mau sebagus apapun saya merangkai kata utk menyatakan rasa syukur saya, saya tdk akan pernah cukup berterimakasih atas apa yg Mas Gatot dan gerakan #BERBAGI lakukan utk adik saya.
Dengan adanya gerakan #BERBAGI pendonor aferesis ini, saya, dan pasien2 penyakit berat lain misalnya kanker, sangat terbantu. Proses screening yg ternyata (kata kakak saya) tdk menyakitkan dan berdampak apa2 memakan waktu 6-8 jam. Waktu yg lama kalo kita sedang kejar-kejaran dengan waktu demi menyelamatkan nyawa orang-orang yg kita sayangi. Anda gak akan pernah kebayang betapa lega dan bahagianya hati kami bahwa kami tau bahwa kami punya tempat utk berlari dan meminta bantuan pendonor yg siap mendonorkan 300cc trombositnya utk adik, kakak, orangtua, teman, maupun saudara kami.
Dengan rasa terima kasih yg mendalam, rasa penghargaan setinggi2nya, saya bersyukur bisa diperkenalkan dengan org2 yg tergabung dlm gerakan #BERBAGI ini. A TRULY LIFE SAVER.. :)
You deserve a heaven, dear angels in disguise..
Warmest regards,
Tasya, Kakak dari Tissa Trinovia, penderita GBS.
Kami dari Gerakan #BERBAGI hanya bisa mengucap ALHAMDULILLAH..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar