Mungkin jika anda melihat hastag BERBAGI di media sosial Twitter anda akan bertanya-tanya.
Izinkan saya mencoba menjelaskan kegiatan BERBAGI yang baru sejak Mei 2010 saya realisasikan.
BERBAGI adalah suatu gerakan yang mengajak untuk melakukan tindakan nyata dari rasa empati terhadap mereka yang memerlukan bantuan. Kategori penerima bantuan dalam gerakan ini tidaklah kaku, karena bagaimana cara setiap orang memandang siapa yang patut di bantu tentulah berbeda-beda. Tetapi jika tindakan nyata dari niat melakukan kebaikan itu sudah dijalani, maka gerakan BERBAGI ini sudahlah berhasil.
Begitu banyak orang yang memiliki kemampuan dan kemauan melakukan kebaikan, tetapi tidak banyak yang sampai pada tahap merealisasikan niat tersebut. Dengan kendala kurangnya waktu, tenaga, tidak tahu sasaran yang tepat atau tidak percaya untuk menitipkan bantuan kepada orang, komunitas atau lembaga tertentu.
Gerakan #BERBAGI mencoba memberikan contoh-contoh nyata bahwa rintangan kecil dalam merealisasikan niat baik bisa diatasi. Karena akan selalu ada rintangan, akan selalu ada kontra.. Itulah dualisme kehidupan. Hitam - Putih, Baik - Buruk, Siang - Malam.. Dan selalu ada "diantara" keduanya. Selalu ada daerah abu-abu. #BERBAGI berada di daerah abu-abu itu. #BERBAGI tidak kaku, tidak hitam atau putih.
Hingga hari ini hampir 18.000 Nasi Bungkus didistribusikan di Kalimantan, Jawa, Sumatera. Lebih dr 30 juta rupiah dana kesehatan, lebih dr 20 jt rupiah dana bantuan pendidikan untuk anak-anak keluarga miskin, lebih dari 100jt rupiah bantuan di daerah-daerah bencana. Lebih dari 50 orang relawan tergerak untuk melakukan aksi #BERBAGI untuk komunitas disekitar kita.
Bagaimana hal di atas bisa terjadi hanya melewati sosialisasi di media sosial? Karena #BERBAGI berada di daerah abu-abu. Dalam setiap kegiatan #BERBAGI anda akan disuguhkan hal-hal VISUAL. Video atau photo-photo dimana donasi akan diserahkan, saat donasi diterima, hasil dari kegiatan tersebut. Itulah bentuk pertanggung jawaban dalam gerakan #BERBAGI. Karena pada saat bencana tidak memungkinkan untuk meminta bon pembelian, atau hasil kumpulan dana 23 orang untuk biaya pembelian materi bangunan pembuatan WC umum yang dananya sering kali harus ditalangi dulu.. Begitu banyak kejadian spontan yang menyebabkan relawan #BERBAGI lalai. YA, LALAI.. Tetapi, anda akan melihat hasil nyata dari donasi anda. Kami bisa beri alamat, data lengkap penerima (jika tempat tersebut belum luluh lantah terkena lahar dingin merapi). Data lengkap koordinator atau relawan pun ada.
Semua kegiatan #BERBAGI hingga hari ini merupakan gerakan spontan, tidak di rencanakan tetapi alhamdulillah bisa teratur, tertib dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.
Anda tanya siapa saya? Saya hanyalah seorang @inagibol yang menjadi perpanjangan tangan penitip donasi.
Saya bukan siapa-siapa, seorang Wiro tidaklah penting untuk anda kenal lebih dalam.
Tidaklah mudah menggerakkan hati teman2,tetapi dengan kecanggihan teknologi media sosial, multiple tweets, scheduled tweets, multiple accounts with different social media..Sosialisasi #BERBAGI menjadi sedikit dimudahkan.
Saya memiliki cita-cita, agar generasi mendatang dimana anak dan cucu saya akan ada di dalamnya, bisa menjalani hidup di lingkungan yang penuh kasih dan kepedulian pada sesama. Agar tak ada yang akan merasa sendirian disaat dunia kecilnya seolah runtuh.
TUHAN sudah berikan syurga dunia, kita mengejar syurga akhirat, mengapa? Mengapa tidak menikmati ke dua syurga itu? Mengapa membuat suatu pemikiran 'Dunia tempat kita menjalani ujian, syurgalah imbalan kelulusan kita?'
Di dalam otak saya yang cetek ini, syurgaku ada di dunia tempatku #BERBAGI, dan syurga akhiratku akan lebih indah, karena dipenuhi dengan teman-teman #BERBAGI ku.. Aamiin Ya Rabb.
Salam keplakan mesra! PLAKS means I love U
http://berbagi-itu-nikmat.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar