Saat sedang ngobrol dengan beberapa orang kawan, mendadak kawan di sampingku berteriak kegirangan setelah menerima pesan di blackberry nya. Hampir loncat dari duduknya.
"Gue bahagiaaaaaaa.." Ucapnya setengah teriak.
Tiga jam setelah itu dia masih mesem-mesem. Enam jam kemudian dia sudah hampir normal. Hmmm.. Esok hari saat bertemu lagi dia malahan sedang mutung seperti lutung.
BAHAGIA.. Kok seperti tensi darah ya untuknya? Momentary..Temporary..
Padahal manusia diciptakan TUHAN memiliki hak untuk BAHAGIA tanpa syarat.
Tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan bahwa manusia hanya bisa BAHAGIA jika ....
Misalnya : Saya akan bahagia jika punya rumah, mobil mewah, pasangan yang baik & ganteng seperti si Anu & seterusnya.
Manusialah yang mengkondisikan bahwa BAHAGIA itu hanya bisa dicapai jika memenuhi persyaratan duniawi.
Apakah anda perlu status atau jabatan tertentu? Bekerja super keras? Harus memenuhi kualifikasi tertentu untuk merasakan kebahagiaan BERNAFAS? Eh! Jangan-jangan anda tidak sadar ya kalau diberikan kemampuan bernafas itu, anda BAHAGIA ? Atau anda tidak meRASA BAHAGIA saat anda bernafas?
*muka bengong*
Yang luar biasa adalah, TUHAN ciptakan manusia dengan kemampuan super untuk #BERBAGI menciptakan kebahagiaan kepada sesama.
Kesimpulannya : Manusia berhak BAHAGIA tanpa syarat dan memiliki kemampuan menciptakan kebahagiaan tanpa syarat juga.. Lillahita'alla..
Kawan, HIDUP ADALAH PILIHAN, anda mau BAHAGIA atau TIDAK BAHAGIA ?
*silakan pilih, resiko tanggung sendiri*
Unconditional happinest ya naaa.....dimana aja kapan aja ciptain bahagia mu sendiri
BalasHapus