Rabu, 21 September 2011

Surat untuk Bang Andy F Noya, Kick Andy.

Nooooo! Nooooo!!
Airmata itu menjebol pertahanan diri saya saat Bang Andy F Noya menanyakan "Apa yg membuat anda peduli akan donor darah aferesis?"

*hilang deh beberapa menit jatah waktu tayang di Kick Andy Show untuk menjelaskan mengenai Gerakan BERBAGI, karena kecengenganku.. Sementara banyak anak-anak yang masih bisa diselamatkan jika lebih banyak orang mengerti pentingnya menjadi pendonor darah aferesis*

Bang Andy yang baik,
Izinkan saya menjawab pertanyaan tadi dengan lebih tenang, tanpa airmata mengalir membasahi pipi saya.

Tidak seperti kebanyakan kawan-kawan yang tergerak karena pengalaman pribadi mereka, saya Alhamdulillah bukanlah penderita kanker darah, tidak juga memiliki orang-orang dekat yang harus berjuang melawan kanker darah. Namun saya melihat sendiri betapa banyaknya anak-anak negeri ini yang akrab dengan kanker darah yang masih menduduki peringkat nomor satu 'kanker pada anak' terbanyak di Indonesia.

Karena itulah saya peduli.

Tak terhitung banyaknya doa yang saya pintakan agar tidak ada orang-orang yang saya kasihi menjadi penderita kanker, setiap kali saya bermain, berinteraksi dengan anak-anak yang berjuang melawan kanker.

Karena itulah saya peduli.

Tak terhapus airmata saya menyaksikan seorang ibu yang harus kehilangan anaknya karena kanker. Bagaimana mungkin seorang ibu sanggup ditinggal buah hatinya berpulang dalam usia begitu belia?

Karena itulah saya peduli.

Berulang kali sakit hati saya jika mendapat jawaban "Maaf, saya tidak ada waktu." padahal kesediaan orang tersebut sebagai pendonor darah aferesis bisa memperpanjang sedikit waktu anak dengan kanker.

Karena itulah saya peduli.

Menumpuk frustrasi saya untuk membuat kita semua mengerti, kita tidak perlu mengalami Kanker untuk peduli akan Kanker..
Kanker, apapun jenisnya. Tidak perlu kita musuhi, tapi harusnya kita kenali agar jika memang sudah takdir dariNYA ia menjadi bagian dari hidup kita, maka kita bisa dengan cepat dan tepat menanggulanginya.

Karena itulah saya peduli.

Bang Andy, terima kasih telah mengajarkan tentang harapan.. Harapan lah yang menjadikan saya terus BERBAGI ..

Dengan kerendahan hati,
Ina Madjidhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar